Saturday, March 19, 2011

Menanggapi Kritikan Dan Komentar Negatif

Antara Indonesian, Briton dan The Yankees

Kamu mungkin setuju jika dikatakan orang Indonesia suka debat.

Namun seringkali perdebatan bisa jadi melenceng ke topik-topik yang lain yang nggak ada hubungannya dengan yang dibicarakan pertama kali.

Jika tanpa referensi dan pengetahuan yang kuat, biasanya orang lebih memilih diam.

Orang Indonesia mungkin kurang intuitif dalam menawarkan solusi yang metodis. Tapi sangat logis dan praktis.

Beda dengan Briton atau orang-orang Inggris.

Kalau kamu pernah atau sering mengunjungi website-website berita berdomain .co.uk, sesuatu yang wajib untuk ditemukan adalah puluhan hingga ratusan komentar negatif terhadap suatu artikel.

Dari komentar yang mereferensi fakta-fakta tertentu sampai yang, menurutku, bener-bener nggak perlu dan ‘asal ejek’. Seolah-olah untuk artikel ringan dan menghibur pun bisa jadi sesuatu pantas dikritik dan diinjak-injak. Hahaha.

Sebal dan lucu membayangkan temen-temennya Harry Potter itu.

Beda lagi dengan para Yankees atau orang-orang Amerika.

Mereka lebih positif dan suportif dibandingkan the Britons. Dalam menanggapi isu-isu sosial mereka lebih metodis, dan cenderung menawarkan solusi intuitif dan masukan berdasarkan pengalaman pribadi.

Tapi mereka juga bisa sangat negatif dalam memperdebatkan masalah-masalah yang tidak diyakini semua orang, seperti suprantural, fenomena-fenomena alam, UFO dan semacamnya.

Menanggapi kritikan dan komentar negatif

Jika kamu memang berada dalam situasi memberikan sesuatu kepada orang lain, atau memiliki sesuatu yang juga merupakan hak orang lain, maka kamu bertanggungjawab untuk menanggapi komentar-komentar yang mengkritik itu.

Jangan ada intensitas fight back dalam komentar balasanmu. Berpihaklah pada perasaan mereka dan jelaskan HANYA apa yang kamu maksudkan, tidak perlu mengomentari cara dia menanggapi.

Pertimbangkan tiga bagian ini dalam komentar balasanmu:
Saya mengerti jika Anda jadi merasa [...]
Yang saya coba sampaikan disini adalah [...]
Jika ini tidak bisa Anda manfaatkan, pilihan lain yang bisa Anda ambil adalah [...]

Tunjukkan bahwa kamu juga memiliki pertimbangan dibalik apa yang kamu sampaikan atau berikan, dan jika itu menghasilkan sesuatu yang tidak sempurna bagi orang lain, maklumi dan tawarkan pilihan lain.

Di lain waktu, orang bisa mengkritik, menyindir dan salah paham dengan cara-cara kita berlaku dan berkata-kata.

Tapi dalam situasi ini kamu tidak menyediakan atau memberikan apapun kepada mereka, maka tidak ada yang harus kamu luruskan jika orang bersikap negatif terhadapmu.

If you’re not a provider, you have nothing to be responsible with.

Dengan begitu lebih mudah bagi kamu untuk menyingkirkan emosi-emosi negatif yang tidak perlu kamu pikirkan atau jadikan bahan perselisihan dengan orang lain.

2 comments:

  1. nice tip kang..

    tapi mau nanya kalo misalkann....
    kita ngga dapet apresiasi.. [alias dicuekin]

    kann lebih peeeriiihh dari pada dapat kritikan kang [.. kataku..]

    gimana kang cara responnya?

    salam dari ... 123horas!!

    ReplyDelete
  2. wah nice thought.

    kebetulan aku juga belakangan pernah merasakan hal ini.

    pekerjaan yang kurang diapresiasi atau dihargai memang kadang terjadi. dan itu memang rasanya nyesekin banget (kataku.. hehe).

    tapi itu tandanya kita sedang mengusahakan sesuatu. dan setiap usaha pasti ada hasilnya. dan ternyata, setelah kulakukan sendiri, kuncinya itu adalah hanya satu...nasehat kuno yang sudah turun temurun dituturkan... S.a.b.a.r.

    mungkin nggak enak pas ngelakuinnya, tapi percaya deh. aku udah ngerasain berkahnya. (dapet rejeki yang gak diduga-diduga. hehey.. :D)

    salam juga, Ika. thnx udah komen. =]

    ReplyDelete

Bagaimana menurut kamu?

Hai!

Blog ini tidak di-update lagi. Silahkan Browse Arsip dibawah untuk mencari yang kamu butuhkan. Terimakasih sudah berkunjung! =]

~ Gogotaro