Pagi ini aku menarik kartu Tarot untuk diriku sendiri. Untuk pembacaan diri sendiri, biasanya aku hanya menggunakan tebaran kartu berjumlah sedikit seperti tiga kartu, Ellipse yang berjumlah 7 kartu, atau yang paling banyak dan sekaligus favoritku, Celtic Cross yang menggunakan 10 kartu.
Tebaran tiga kartu yang kulakukan pertama kali mememberikan hasil yang simply menggambarkan apa yang terjadi pada saat ini. Dan mencerahkan, seperti biasanya.
Aku mencoba fokus pada kartu kedua yang menggambarkan kejadian pada saat ini. Kartu yang muncul adalah The Hermit.
The Hermit atau Sang Pertapa berarti introspeksi dan perjalanan atau proses mencari suatu jawaban. Dan proses itu biasanya diikuti dengan perasaan ingin menyendiri dari orang-orang sekitar.
Kemudian aku melakukan pembacaan lagi dengan satu kartu. Dan yang muncul adalah The Tower.
The Tower adalah kartu yang biasanya membuat orang takut karena berarti hal-hal negatif, seperti kehancuran, perpisahan dan kematian. Ini menggambarkan sesuatu yang sudah kita bangun tiba-tiba hancur menjadi nol.
Kartu-kartu ini memberikan pencerahan luarbiasa tentang hidupku dan apa yang sudah kujalani selama ini.
Kehidupanku adalah tentang keberadaan, bukan tindakan.
Aku adalah sebuah batu. Bodoh, pasif, abstrak dan orang tidak bisa mengubahku menjadi sesuatu yang lain. Aku bekerja sebagaimana sifatku di dunia. Aku bukan seperti bibit yang harus tumbuh menjadi pohon yang baik dan berbuah manis.
Pada akhirnya semua ini justru membebaskanku dari hal-hal yang bukan pekerjaanku. Bahwa sekarang aku bisa melakukan lebih banyak hal sebagai diriku.
Dan itulah inti dari The Tower. Menara kesalahan yang runtuh untuk membeberkan kebenaran yang mungkin pahit, tapi tidak lain adalah untuk memberikan pandangan yang lebih baik.
wahhh..ini cerita atao curhat mas..???
ReplyDeleteKeren ceritanyaaa
thanx gan komennya. =]
ReplyDelete