Wednesday, February 9, 2011

Menulis Cerita Anak

Postingan ini aku kutip dari buku mungil berjudul Teknik Menulis Cerita Anak terbitan Pink Books. Secara khusus kutipan dalam postingan ini diambil dari bagian yang ditulis oleh Sumardi.

I love this book... Aku 'menemukannya' saat bazaar buku murah di Jogja, tepatnya di Malioboro Mal, beberapa tahun lalu. Buku ini memuat berbagai tulisan dan makalah dari workshop maupun presentasi akademis. Bahasannya mulai dari yang dasar-dasar sampai yang detil seperti pengenalan perkembangan kognitif psikologis anak.

Daftar berikut ini adalah rincian yang dikutip dari Huck, Hepler and Hickman mengenai dua nilai yang harus dimiliki sebuah cerita anak yang unggul, yaitu nilai personal dan pendidikan.

Cerita anak itu mengandung nilai personal apabila:
  • memberikan kesenangan
  • menawarkan narasi sebagai cara bernalar
  • mengembangkan imajinasi
  • memberikan beraneka ragam pengalaman
  • mengembangkan kemampuan pandangan-dari-dalam (insight opinion) terhadap perilaku manusia, dan
  • menghadirkan pengalaman universal.

Cerita anak itu mengandung nilai pendidikan apabila mampu:
  • mengembangkan kemampuan berbahasa
  • mengembangkan kemampuan membaca
  • mengembangkan kemampuan bercerita
  • menunjang kemampuan menulis, dan
  • memperkenalkan kekayaan sastra anak.

Where The Wild Things Are adalah buku anak-
anak bergambar yang populer sejak awal tahun '70an.
Versi filmnya dirilis 2009 lalu.
Dalam topik ini juga ditekankan mengenai sudut pandangan anak dalam menyajikan cerita. Serta penggunaan kata dan bahasa yang tidak terlalu rumit. 

Mengambil contoh dari buku yang sama, kata-kata seperti: dewasa, membina, perasaan dan kata ganti -nya masih terlalu abstrak bagi anak-anak. 

Penggunaan-penggunaan metafora dan perumpamaan-perumpamaan yang tidak efisien dan sulit ditangkap juga bisa mengganggu terjalinnya 'hubungan' antara anak dengan buku yang ia baca.

Berikut ini ada juga daftar yang sangat bermanfaat. Ini bisa membantu penulis untuk mengenal kondisi psikologis anak sehingga bisa menyesuaikan cerita yang ia tulis dengan usia target pembacanya.

Perkembangan kognitif anak usia 0-15 tahun.

Usia 0-2 tahun
Tahap: Motorik (Sensorimotor)
  • Mulai meniru, mengingat dan berpikir.
  • Mulai mengenal objek yang tampak.
  • Bergerak dari gerak reflek ke gerak yang bertujuan.

Usia 2-7 tahun
Tahap: Berpikir sederhana (Preoperational)
  • Bahasanya mulai berkembang dan dapat berpikir secara simbolik.
  • Mulai dapat berpikir logis dalam satu arah.
  • Sulit melihat masalah dengan sudut pandang orang/anak lain.

Usia 7-11 tahun
Tahap: Berpikir konkrit (Concete operational)
  • Mampu memecahkan masalahnya dengan penalaran sederhana.
  • Memahami hukum persamaan, penggolongan, dan bertautan sederhana
  • Memahami suatu kebalikan.

Usia 11-15 tahun
Tahap: Berpikir formal (Formal operation)
  • Mampu memecahkan masalah yang abstrak secara logis.
  • Mampu berpikir secara lebih ilmiah.
  • Perhatian ke masalah sosial dan identitas mulai berkembang.

Semoga bermanfaat.

No comments:

Post a Comment

Bagaimana menurut kamu?

Hai!

Blog ini tidak di-update lagi. Silahkan Browse Arsip dibawah untuk mencari yang kamu butuhkan. Terimakasih sudah berkunjung! =]

~ Gogotaro