Sunday, January 16, 2011

Dibalik "Kesederhanaan" Tukang Parkir

Apakah ada diantara kalian yang juga berpikir tukang parkir jalanan kadang-kadang bisa membuat kesal dan mengganggu?

Kadang aku berpikir mereka seolah-olah mendapatkan "otoritas" legal berkat rompi DISHUB mereka yang bergaris glowing silver itu. Bikin mereka kayak nggak peduli kepentingan pengendara lain, khususnya pengendara motor sepertiku. Asik mengatur keluar-masuk mobil-mobil kapsul tanpa terlihat menghiraukan beragam resiko. Perilaku mereka sudah mirip kucing yang suka nyebrang sembarangan dan tiba-tiba. Jadi kita yang terpaksa harus berhati-hati supaya nggak nabrak si tukang parkir, karena kita harus "maklum dengan pekerjaan itu orang".

Jika mencoba memahami situasinya, memang bisa dipahami bahwa jalan raya sudah menjadi bagian dari lingkungan hidup sehari-hari si tukang parkir. Jalanan yang rawan bahaya sudah "terdaftar" di otak sebagai lingkungan yang aman-aman saja. Pendapat lain yang lebih sederhana mungkin ya emang udah nekad aja demi mencari nafkah untuk diri sendiri dan keluarga.

Ngomong-ngomong, tahukah kalian berapa penghasilan seorang tukang parkir dalam sehari? It's crazier than thought. Nominalnya nggak sesederhana penampilannya, lho. Nggak percaya? Mari cek ilustrasinya.

Misalnya tarif untuk motor 1000 rupiah dan mobil 2000 rupiah. Jika dalam sehari seorang tukang parkir mendapat 10 motor dan 10 mobil, maka:

10 x 1000 = 10,000
10 x 2000 = 20,000
Total pendapatan 30,000 x 30hari (sebulan) = Rp 900,000,-

Itu mungkin pendapatan rata-rata saja. Atau bahkan termasuk minimal. Jadi dalam sebulan tukang parkir bisa memperoleh pendapatan minimal sekitar 1juta rupiah. Bahkan banyak yang mengatakan pendapatan mereka jauh lebih banyak dari itu. Aku sudah mendengar tentang itu sejak cukup lama, tapi lupa berapa jumlah pendapatan yang diperkirakan. Tapi yang jelas, it's like a crazy secret behind the simplicity...

Dalam kenyataannya, jumlah kendaraan yang parkir pada sebuah lahan bangunan komersil atau bank, tidaklah mungkin kurang dari 5, kecuali yang memang sangat sepi pengunjung. Lagipula sudah tentu seorang tukang parkir memilih tempat yang banyak pengunjung.

Meski masih kesal dengan perilaku mengganggu tukang parkir yang sekali-sekali terjadi, jujur aku salut (dan iri) dengan pendapatan mereka, yang notabene lebih besar dari aku yang cuma dagang pulsa sambil klak-klik-an. Beugh... X-{

3 comments:

  1. Haha... Keren sob...
    Tapi penghasilan mereka itu masih harus di bagi lagi ke atasannya. ;)

    ReplyDelete
  2. hehehe iya juga ya gan...
    tapi tetep aja penghasilannya termasuk menggiurkan. kok kayaknya pengen jadi tukang parkir nih ane. xixixi

    ReplyDelete
  3. mengambil pekerjaan dari bawah boleh....... [sebagai pengalaman saja]

    salam dari 123horas!!

    ReplyDelete

Bagaimana menurut kamu?

Hai!

Blog ini tidak di-update lagi. Silahkan Browse Arsip dibawah untuk mencari yang kamu butuhkan. Terimakasih sudah berkunjung! =]

~ Gogotaro