Biasanya menulis merupakan (sekedar) kebutuhan sederhana untuk "mencurahkan isi hati dan pikiran pada sesuatu yang personal, tapi juga sebagai media agar ide-ide kita dikenal orang". Mungkin cara kerjanya seperti pensive kepunyaan Prof. Dumbledore itu. 'Wastafel nyentrik' yang bisa menampung ingatan (Harry Potter and The Goblet of Fire). Bedanya pensive nggak bisa dikomentari apalagi dipasangi widget-widgetan. Heheh.
Menulis adalah budaya purba
"Astronot purba." |
Menulis mungkin merupakan salah satu budaya paling purba dalam sejarah manusia. Coba pikirkan, apa tujuan manusia goa memahat gambar-gambar dan simbol-simbol kuno di dinding goa tempat mereka tinggal (dan nggak perlu takut dimarahi orangtua karena nyoret-nyoret dinding hehehe)? Dan tulisan-tulisan prasasti dari peradaban-peradaban kuno yang tersebar di seluruh dunia?
Tulisan-tulisan (dan piktograf) itu umumnya menceritakan hal-hal yang mereka lihat dan alami sehari-hari (blog diary/lifestream purba?) seperti hewan, pohon, manusia, kegiatan berburu, bahkan yang gajebo alias ga jelas bo... seperti gambar "astronot purba" yang dispekulasikan sebagai kontak dengan makhluk terrestrial pada masa lalu.
Mesir Kuno juga memiliki perpustakaan kerajaan khusus yang berisi tablet-tablet bertuliskan kejadian-kejadian penting yang terjadi selama masa pemerintahan setiap penguasanya, sekaligus sebagai inventarisasi kerajaan.
Blogger masa lampau
Mereka itu semua para blogger dan jurnalis masa lampau.
Bisa saja orang berpendapat “biarkan jurnalis sungguhan yang melakukan pekerjaannya”. Well, menurutku nggak ada yang perlu disikapi secara berlebihan. Kita sudah punya hak-hak dan batasan-batasan dalam menulis bebas yang jelas.
Alasan untuk menjadi bagian dari sejarah kebudayaan
Butuh waktu setidaknya 5,000 tahun hingga kita mengenal tulisan panjang yang bersifat publik. Menulis sudah menjadi salah satu esensi-esensi teratas umat manusia disamping bahasa lisan. Menulis membuat kita menjadi bagian dari sejarah kebudayaan. Ini merupakan kegiatan positif yang akan terus berkembang dan kita patut berbangga jika ikut terlibat di dalamnya.
Kita tidak butuh alasan tertentu untuk menulis. Meski demikian, usahakanlah menghasilkan “versi terbaik” dari penyajian gagasan yang ingin kita sampaikan. Penyampaian yang baik tentang suatu niche akan lebih mudah diterima semua orang bahkan jika pembaca tidak memiliki minat yang sama.
Kebebasan menulis bisa jadi terlalu muluk dan membingungkan, tapi dunia senang menyaksikan kita berusaha memberikan yang terbaik.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment
Bagaimana menurut kamu?