Jadi Tukang Servis Laptop

Sore ini lagi-lagi aku memberanikan diri ngoprek-ngoprek laptop. Kali ini soal keyboard yang udah lebih dulu bermasalah.

Intinya keyboard laptop sempat tersiram air dan langsung nggak bisa dipake. Dibersihkan menggunakan cotton bud dan alkohol pun tak berhasil. Saat laptop dinyalakan, langsung mengeluarkan bunyi seperti alarm yang sangat keras.

Setelah mendapat informasi dari Ki Ajeng Google, akhirnya aku memberanikan diri mencongkel bagian keyboard dari laptop untuk mencabut kabelnya (berupa pita plastik tipis) dari sambungannya ke motherboard. Setelah itu bunyi alarm yang keras pun tak terdengar lagi saat laptop dinyalakan.

Selama beberapa lama aku terpaksa menggunakan keyboard USB. Meskipun keyboard ini kurang enak dipakai. Agak keras dan kurang responsif saat digunakan mengetik. Tapi apa boleh buat. Pakai sajalah apa yang tersedia. "Tuhan memberi kita rejeki dan harta benda seusai kemampuan kita untuk merawatnya." Itulah hal yang kupelajari dari pengalaman bersama si laptop ini.

Namun hari ini keyboard USB-ku mengalami kecelakaan tragis. Tombol untuk karakter '/" (yang di sebelah Enter) rusak dan tak bisa berfungsi.

Sebelum aku gelap mata jual hp untuk beli keyboard multimedia canggih, aku terpikir untuk sekali lagi menaruh harapan pada keyboard yang rusak. Aku mengambil sepucuk obeng minus dari file cabinet Bapak sebagai senjata utama.

Dan hasilnya... Ole! Ay un técnico en mi! (jangan tanya artinya...)

Keyboard yang sudah lama rusak pun akhirnya bisa berfungsi kembali. Rupanya keyboard laptop ini sudah benar-benar kering. Jadi aku tinggal menyambungkannya kembali ke motherboard, maka keyboard laptop pun kembali bekerja seperti semula. Meski ada sedikit kendala dengan satu tombolnya yang nggak mau nempel di tempatnya.

Tapi intinya aku bisa menggunakannya lagi dan nggak harus takut berisik kalau mau ngetik malam-malam buta. Dan semua ini berkat...

"Habisnya mau gimana lagi, garansi udah lama lewat, mau dilempar ke tempat servis sayang duitnya."