The Blog Is Personal Again

Kembali menggunakan template Minima dari Blogger. Atau harus kusebut... "layout" untuk merujuk ke-jadul-annya. Hehehe.

Mungkin aku memang bukan blogger yang baik. Gonta-ganti template, konten nggak jelas, traffic super pas-pasan... Tapi, aku tidak (lagi) begitu kecewa. Aku tidak akan berhasil menjual apapun di blog ini, though.

Aku belajar ngeblog sampai sempat mengalami overload mulai dari blog-blog high-class tentang marketing sampai blog-blog personal yang nggak di-update lagi sampai sebelum tahun 2010.

Dalam ngeblog aku pikir aku mengejar satu konsep yaitu "back to basic" yang ternyata bukan apa yang benar-benar "bisa aku lakukan" pada blog ini.

  

Seperti sex, kita tidak benar-benar bisa melakukan semua pose dalam Kamasutra. Hahaha.

Menemukan 'cahaya'.

Dalam ngeblog kita butuh mencapai sesuatu yang bisa membuat kita berpikir dan berkata, "I'm good at it." Dan kita harus bisa mengatakan itu pada orang lain. Karena orang akan menyarankan sesuatu yang lebih baik.

Kita akan belajar mencintai blog kita jika orang memberikan cintanya pada kita melalui komentar, diskusi, dan komunikasi antar-orang nyata.

Tidak ada yang benar-benar digital dalam blogging. Kebanyakan itu semua berasal dari kontribusi orang-orang nyata dibaliknya.

Sejatinya, blog adalah personal dalam semua cara. Bahkan blog yang diasuh oleh beberapa orang sekaligus. Setiap postingan mencerminkan apa yang terjadi dalam hidup diluar sana, dialami oleh orang-orang yang berbeda dan mengapa itu akan menjadi menarik ketika semua orang harus mengetahuinya juga. Ini seperti  menyediakan cemilan gratis agar semua orang berkerumun untuk mencicipinya.

Kamu bisa menentukan atau tidak menentukan tujuan ngeblog. Itu hanya akan terjadi antara kamu dan blog kamu. Tapi ketika kamu mendiskusikannya dengan orang lain, tiba-tiba akan ada begitu banyak pertanyaan dan tantangan mengapa kamu harus mempertahankan blog kamu dan lebih mencintainya setiap hari.

This is Gogotaro.

And the blog is personal again. =]